MAKALAH PERAMALAN, AUDIT, KRITIS, Dan MODEL AUDIT DALAM TEKNOLOGI
TUGAS
KONSEP TEKNOLOGI
MAKALAH
PERAMALAN, AUDIT, KRITIS, Dan MODEL AUDIT DALAM TEKNOLOGI
Dosen
Pembimbing
Meldia
Fitri, ST, MP

Disusun Oleh
Nelsy Mariza
Syahyuda/1310024428021
Ridho Kurnia Putra/1310024428022
Weli Mulia
Selviana/ 1310024428024
SEKOLAH
TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG
2014
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN……………………………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………..1
1.3 Mamfaat…………………………………………………………………………………...2
1.4 Rumusan Masalah………………………………………………………………………..2
1.5 Sumber Data dan Pengumpulan
Data…………………………………………………..2
II. PEMBAHASAN………………………………………………………………………………3
2.1 Analisis……………………………………………………………………………………3
III. PENUTUP…………………………………………………………………………………..10
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..10
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
Puji
syukur diberikan kepada Allah SWT yang mana berkat rahmat dan karunianyalah
makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini berjudul Peramalan, Audit,
Kritis, dan Model Audit Dalam Teknologi. Makalah ini kami buat guna melengkapi
tugas mata kuliah Konsep Teknologi yang dibimbing oleh Meldia Fitri, ST, MP.
Salawat
dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, dengan
keinginan besar makalah ini dapat terselesaikan dan dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian dosen pada bidang studi Konsep Teknologi. Semoga
makalah ini menjadi suatu informasi yang berguna yang dapat diambil mamfaatnya
oleh semua pihak yang membacanya serta menjadi suatu bahan yang dapat dibahas
sebagai pertimbangan untuk memajukan teknologi yang akan dibangun oleh
Indonesia nantiknya.
Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini.dengan sangat menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, apabila ada penulisan kata yang salah kami
selaku pembuat makalah ini memohon maaf atas kesalahan yang kami buat.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makalah
ini kami buat demi mengkaji “Peramalan, Audit, Kritis, dan Model Audit Dalam
Teknologi” dan guna melengakapi tugas pada bidang studi Konsep Teknologi
khususnya, dan juga sebagai penambahan ilmu dalam pengkajian tentang bagaimana
perkebangan teknologi pada saat sekarang ini. Dengan adanya makalah ini kami
harapkan dapat dijadikan pengetahuan bagi orang-orang yang ingin mengkaji Peramalan, Audit, Kritis, dan
Model Audit Dalam Teknologi tentang dan sebagai pengetahuan umum bagi
teman-teman yang membacanya. Teknologi pada saat sekarang ini sangat berkembang
pesat dan berpengaruh besar pada dunia. Pandangan umum yang berlaku menyatakan bahwa ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipisahkan karena adanya fenomena sejarah
masa lalu. Penemuan-penemuan teknologi memang banyak berasal dari pembaharuan
ilmu pengetahuan. Sebaliknya, pembaharuan ilmu pengetahuan juga banyak berasal
dari penemuan-penemuan teknologi. Dengan kata lain, kemajan ilmu pengetahuan
dan teknologi saling mengisi. Lompatan kemajuan teknologi dapat dilihat dari
hasil produksi yang melimpah serta penyebaran media massa seperti pers, radio,
televisi dan alat-alat elektronik lainnya. Lebih jauh lagi, revolusi industri
membuka era baru dalam eksplorasi, penemuan. Dalam perkembangan selanjutnya,
banyak penemuan dan penelitian yang dilakukan. Contoh, penemuan pemintal
benang, metode produksi besi dan batubara, perbaiakan teknik-teknik mesin
pertanian, dan ditemukannya mesin uap. Maka dari itu kita perlu mengkaji Peramalan,
Audit, Kritis, dan Model Audit Dalam Teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan
bagaimana dampak perkembangan teknologi itu sendiri dikehidupan kita.
1.2
Tujuan
1. Sebagai
tugas pada mata kuliah Konsep Teknologi
2. Sebagai
ilmu pengetahuan dalam meramalkan teknologi, mengaudit teknologi dan menentukan
teknologi yang kritis.
1
1.3 Mamfaat
1. Dapat
memahami bagaimana dalam meramalka
teknologi, mengaudit teknologi dan menentukan teknologi yang kritis.
2. Mengerti
dalam meramalkan teknologi, mengaudit teknologi dan menentukan teknologi yang
kritis.
1.4 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan peramalan teknoogi serta perkembangan dari peramalan
teknologi?
2. Apa
yang dimaksud dengan audit teknologi?
3. Apa
yang dimaksud dengan kritis teknologi?
4. Apa
yang dimaksud model audit teknologi?
1.6 Sumber Data dan Pengumpulan
Data
Sumber
data yang kami gunakan berasal dari pengumpulan data media internet yang dapat
memberikan informasi tentang Peramalan, Audit, Kritis, dan Model Audit Dalam
Teknologi sebagai ruang lingkup dalam makalah ini.
2
II. PEMBAHASAN
1.2 Analisis
A.
Peramalan Teknologi
Peramalan (forecasting) merupakan seni dan ilmu
untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Peramalan adalah
proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan dilakukan
dengan memanfaatkan informasi terbaik yang ada pada masa itu, untuk menimbang
kegiatan di masa yang akan datang. Ada tiga dasar pendekatan peramalan teknologi. Pertama,
perhitungan masa lalu dan perubahan ke depan saat ini. Kedua, analisis struktur
yang mendasari penentuam faktor perubahan ( trend ) ke depan. Ketiga, menggali
perubahan yang mungkin terdapat dalam faktor – fackor structural. Teknik
Peramalan secara garis besar dalam analisisnya dapat di lakukan dengan dua
pendekatan. Pertama, pendekatan kualitatif, seperti survey pasar, opini pakar (
expert choice), dan teknik Delphi. Kedua, pendekatan kuantitaf, meliputi model
– model time – series ( miving average, exponential smoothing, double
exponential smoothing), model – model kausal (linear regression, multivariate
analysis). Pada tahun 1988, Jack Worlton memperkenalkan teknik pohon logika
sebagai salah satu pendekatan dalam peramalan teknologi. Pohon logika Woltron
untuk Pendekatan Peramalan
Jika ingin membuat suatu alat yang dapat terbang, maka
manusia akan mengamati bagaimana burung dapat terbang tinggi. Teori ini di
perkenalkan oleh Charles Darwin pada tahun 1859, sehingga di kenal sebagai
teori evolusi Darwin. Sejak revolusi industri di mulai, tepatnya sejak mesin
uap di temukan, perkembangan teknologi banyak menggunakan ilmu pengetahuan.
Tidak hanya untuk memperbaiki teknologi yang sudah ada, tetapi juga untuk
memberikan wawasan dan cakrawala yang lebih luas, sehingga dapat memberikan
tantangan baru bagi perkembangan teknologi berikutnya. Penggunaannya
masih memerlukan pertimbangan dari para pemakai. Hal ini disebabkan oleh karena
hasil ramalan biasanya didasarkan atas dasar asumsi-asumsi, kalau keadaan tidak
berubah seperti waktu sebelumnya.
3
B. Audit Teknologi
Audit
teknologi informasi (Inggris:
information technology (IT) audit atau
information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian
dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh.
Audit teknologi informasi ini dapat berjalan
bersama-sama dengan audit finansial
dan audit internal, atau dengan kegiatan
pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal
dengan audit pemrosesan data elektronik,
dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses
pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi
dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit
komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara
efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya. Audit teknologi adalah kegiatan yang sistematis yang
bertujuan untuk mencocokkan atau membandingkan asset teknologi humanwere,
infowere, technowere, dan orgawere) dengan kriteria/standar yang telah
ditentukan. Dari sisi waktu, pengkajian
teknologi dilakukan sebelum teknologi diterapkan. Sedangkan audit teknologi
dapat sebelum dan sesudah teknologi diterapkan. Salah satu
tujuan Audit Teknologi adalah untuk perbaikan
(improvement) dan bukan untuk melihat salah benar. Salah satu alat untuk
menilai adalah dengan benchmark usaha sejenis atau state of the art dari usaha sejenis baik lokal ataupun dunia. Benchmark
dapat merujuk pada standar teknik atau standar industri atau standar nasional
atau dari standar yang menjadi acuan.
Sesuai dengan lazimnya sebuah
audit,, maka audit teknologi memiliki standar tatalaksana atau tahapan yang
harus dilalui dari saat inisiasi sampai dengan pembuatan rekomendasi pada
auditee.
Tahapan audit
teknologi Sbb :
Tahap Persiapan (Pre Audit)
Ø Penetapan
obyek dan lingkup audit
Ø Kesepakatan
audit dengan auditee
Ø Penyusunan
kriteria audit
Ø Penyusunan
Audit Plan
4
Ø Pembentukan
Tim audit
Ø Metoda
pengumpulan sumber bukti
Tahap Pelaksanaan Audit (Onsite
audit)
Ø Pengumpulan
data sekunder dan primer
Ø Wawancara
Ø Observasi
lapangan
Ø Pengukuran
Ø Analisa
sumber bukti
Tahap Pelaporan (Post Audit)
Ø Analisa
sumber bukti
Ø Temuan
Ø Penyusunan
Rekomendasi
Ø Klarifikasi
Temuan dan Rekomendasi pada auditee
Ø Rencana
tindak
Ø Pelaporan
Secara umum itu adalah tahapan
yang dilakukan pada suatu aktivitas audit teknologi. Waktu yng diperlukan untuk
seluruh aktivitas tsb adalah 3 bulan atau tergantung dari size organisasi yang diaudit.Sifat audit
Teknologi dibagi atas beberapa terminologi :
-
Mandatory, biasanya merupakan penigasan dari top
manajemen atau negara
-
Voluntary, inisiatif datang dari organisasi
(auditee).
Kedua sifat audit itu sudah
dilaksanakan oleh kami,, namun yang cukup sulit adalah menyadarkan organisasi
akan pentingnya audit teknolog. Karena audit seolah adalah salah benar,, tapi
sesungguhnya kata kunci yang benar adalah “improvement” artinya peningkatan
dari keluaran aset teknologi setelah dilakukan audit.
5
Tujuan AT :
Ø Menjelaskan & menilai teknologi yang
sedang digunakan (tysd)
Ø Mengevaluasi biaya & nilai tambah dari
tysd
Ø Melakukan identifikasi kekuatan &
kelemahan dari operasi tysd
Ø Menunjukkan cara membangun / meningkatkan
keunggulan bersaing perusahaan melalui pemanfaatan tysd
Ø Melakukan
identifikasi t yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam produk & operasi
bisnisnya
Ø Menentukan dampak
& nilai tambah dari suatu penggunaan teknologi baru (dampak pada lingk
& masy)
Ø Menilai pilihan
teknologi yang mungkin bagi perusahaan
Ø Mendiagnosis
kapasitas teknologi & inovasi, kebutuhan & peluang
Ø perusahaan membantu
perusahaan dalam mengembangkan & meningkatkan persaingan
Ø Melakukan
benchmarking antar perusahaan evaluasi posisi persaingan perusahaan &
mendorong peningkatan kinerja yang berkelanjutan
Ø Mendefinisikan jasa
yang dapat ditawarkan oleh infrastruktur teknologi, konsepsi program &
orientasi kebijakan perusahaan terhadap industri, sehingga mempunyai pemahaman
yang lebih baik kebutuhan real perusahaan
C.
Kritis Teknologi
Seiring
dengan makin pesatnya kemajuan perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi, pengertian literasi berkembang pula dalam konteks yang sangat
majemuk. Literasi sekarang bermakna penguasaan menggunakan berbagai bentuk
semiotik dalam berbagai mode visual, aural dan digital. Penguasaan teks visual,
aural dan digital sudah menjadi keharusan dalam pendidikan keaksaraan saat ini.
Demikian pula literasi kritis merupakan sebuah keniscayaan untuk dikuasai oleh
perempuan dan juga laki-laki.
6
Literasi
kritis memandang teks dan kode-kode serta wacana yang terkandung di dalamnya
sebagai teknologi manusia untuk merepresentasikan dan membentuk dunia. Teks dipahami
sebagai bentukan manusia dan peninggalan bidang sosial.
Sejalan dengan hal ini, pendekatan kritis mulai terjadi
dengan cara memisahkan teks, penulis dan pembaca secara kultur dan historis.
Teks kemudian beroperasi dalam konteks sosial, kultural dan politik yang dapat
diidentifikasi. Hal ini bertujuan untuk membuat pembaca agar mampu mengkritisi
dan membuat teks sesuai dengan ketertarikan kultural dan masyarakatnya. Hal ini
juga melibatkan sebuah pemahaman akan bagaimana teks dan wacana dapat dikonstruksi,
didekonstruksi dan direkonstruksi untuk memrepresentasikan, menguji, dan
mengubah hubungan material, sosial dan semiotik. Bentuk-bentuk literasi kritis
telah mengikuti berbagai landasan teori perkembangan (feminisme, teori ras
kritis, studi kultur postmodern, poskolonial, linguistik kritis). Perkembangan
ini merupakan sebuah respon terhadap berbagai pergeseran sosial yang terjadi di
masyarakat. Akan tetapi, satu hal yang perlu dicatat adalah fokus yang telah
berubah di mana analisis kritis kini tidak hanya dilakukan terhadap teks dan
genre tradisional tetapi juga terhadap teks media, budaya populer, pekerjaan
dan konsumsi sehari-hari. Kemampuan literasi kini sedang berada dalam periode
transisi, dengan munculnya teknologi, berbagai mode informasi dan media yang
memberikan tantangan besar terhadap tradisi lisan dan cetak di sekolah dan
kehidupan sehari-hari. Yang terjadi adalah pengusaan pluralisasi literasi atau
multiple literasi. Dalam transisi ini, literasi kritis merupakan tingkat
terdalam dari keaksaraan. Hal ini merupakan sebuah proses dimana analisis dan
interaksi dengan teks terjadi ketika seseorang menantang keberadaan teks
tersebut dengan cara mempertanyakan tujuan, suara, dan biasnya. Dengan demikian
literasi kritis dapat dimaknai sebagai proses berpikir untuk melakukan refleksi
dan kontradiksi dari informasi informasi yang diperoleh seseorang.
Pengetahuan yang diperoleh dari teks
dapat mencerahkan dan bermanfaat, tapi dapat juga menyesatkan, tidak dapat
diandalkan dan terkadang merusak terutama bagi pembaca pasif. Semua penulis
menulis dengan tujuan tertentu – menghibur, mengajak, menginformasikan,
mengomentari, dan lain sebagainya.
7
Dengan
demikian, seseorang memiliki kemampuan untuk memanipulasi informasi sesuai
dengan pandangannya sendiri. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi semua
orang untuk menjadi aksarawan kritis agar dapat memahami tujuan informasi yang
diterima dan mempertanyakan isinya untuk melihat keberpihakan yang ada di
dalamnya. Dalam era digital yang penulis istilahkan sebagai ‘digitalisasi’,
keterbukaan berkomunikasi dengan menggunakan mode visual, aural dan digital
untuk memaknai dan menanggapi masalah sosial, politik, ekonomi dan budaya
merupakan hal yang harus dicerdasi. Perempuan dan literasi kritis untuk
berperan serta dalam mencerdasi era digital ini. Media sosial sudah ada dan
tidak perlu dihindari. Kita tidak perlu merayakan keberhasilannya atau meratapi
dampak negatif yang ditimbulkan. Kemudian sudah saat secara terencana dan
terpola, penguasa informasi dan jejaringnya perlu lebih mengharmonikan
nilai-nilai infrastruktur teknologi dengan mengubah ekosistem informasi yang
lebih berkeadaban dan berbudaya. Sudah saatnya kita meneliti nilai-nilai yang
disebarkan melalui teknologi informasi, untuk berpikir kritis tentang informasi
yang disampaikan. Kita semua perlu berperan dan bertanggung jawab untuk
membangun bangsa ini ke arah yang lebih mencerahkan, dan terang benderang tanpa
kegelapan.
D.
Model Audit Teknologi
Model
pengelolaan TI dan model audit sistem informasi perguruan tinggi diadopsi dari
COBIT (Control Objectives for Information dan related Technology). COBIT adalah
standar pengendalian yang umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan
kerangka kerja dan pengendalian terhadap teknologi informasi yang dapat
diterapkan dan diterima secara internasional. Selain itu, COBIT dipilih karena
dikembangkan dengan memperhatikan keterkaitan tujuan bisnis dengan tidak
melupakan fokusnya pada teknologi informasi. Kerangka kerja COBIT bersifat
umum, oleh sebab itu harus disesuaikan dengan melihat proses bisnis dan
tanggung jawab proses teknologi informasi terhadap aktivitas perguruan tinggi.
Model IT Governance dan model audit ini dimaksudkan untuk membuat pemetaan
proses perencanaan dan pengorganisasian, akuisisi dan implementasi terhadap
tingkat model maturity. Model maturity adalah alat untuk mengukur seberapa baik
proses-proses sistem informasi berkembang.
8
Dengan model maturity manajemen
dapat mengukur posisi proses sistem informasi yang sekarang dan menilai hal
yang diperlukan untuk meningkatkannya. Model maturity terdapat pada setiap
proses sistem informasi. Alat yang digunakan untuk memetakan posisi proses
sistem informasi adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dibuat dengan
menggunakan teknik pengukuran ordinal dengan skala likert. Sedangkan tujuan
pengendalian ditetapkan dengan mempertimbangkan CSF (Critical
Success Factors), KGI (Key Goal Indicators), dan KPI (Key Performance
Indicators). Dari hasil implementasi diperoleh hasil bahwa model IT Governance
dan model audit sistem informasi COBIT dapat diterapkan pada proses teknologi
informasi di lingkungan perguruan tinggi, namun demikian perlu dilakukan
penyesuain atau modifikasi terhadap prosesnya.
Model AT :
-
MODEL TEKNOMETRIK (UN-ESCAP, 1989)
-
MODEL AUDIT TEKNOLOGI (GRACIA-ARREOLA)
-
MODEL AUDIT TEKNOLOGI (SELADA & VELOSO)
9
III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peramalan
dilakukan dengan memanfaatkan informasi terbaik yang ada pada masa itu, untuk
menimbang kegiatan di masa yang akan datang.
Ada tiga dasar pendekatan peramalan
teknologi. Pertama, perhitungan masa lalu dan perubahan ke depan saat ini.
Kedua, analisis struktur yang mendasari penentuam faktor perubahan ( trend ) ke
depan. Ketiga, menggali perubahan yang mungkin terdapat dalam faktor – fackor
structural. Teknik Peramalan secara garis besar dalam analisisnya dapat di
lakukan dengan dua pendekatan. Pertama, pendekatan kualitatif, seperti survey
pasar, opini pakar ( expert choice), dan teknik Delphi. Kedua, pendekatan
kuantitaf, meliputi model – model time – series ( miving average, exponential
smoothing, double exponential smoothing), model – model kausal (linear
regression, multivariate analysis). Audit teknologi adalah kegiatan yang sistematis yang
bertujuan untuk mencocokkan atau membandingkan asset teknologi humanwere,
infowere, technowere, dan orgawere) dengan kriteria/standar yang telah
ditentukan. Dari sisi waktu, pengkajian
teknologi dilakukan sebelum teknologi diterapkan. Sedangkan audit teknologi
dapat sebelum dan sesudah teknologi diterapkan. Salah
satu tujuan Audit Teknologi adalah untuk perbaikan
(improvement) dan bukan untuk melihat salah benar. Salah satu alat untuk
menilai adalah dengan benchmark usaha sejenis atau state of the art dari usaha sejenis baik lokal ataupun dunia. Benchmark
dapat merujuk pada standar teknik atau standar industri atau standar nasional
atau dari standar yang menjadi acuan. Literasi kritis memandang teks dan kode-kode serta wacana
yang terkandung di dalamnya sebagai teknologi manusia untuk merepresentasikan
dan membentuk dunia. Teks dipahami sebagai bentukan manusia dan peninggalan
bidang sosial. Sejalan dengan hal ini, pendekatan kritis mulai terjadi dengan cara
memisahkan teks, penulis dan pembaca secara kultur dan historis. Teks kemudian
beroperasi dalam konteks sosial, kultural dan politik yang dapat
diidentifikasi. Hal ini bertujuan untuk membuat pembaca agar mampu mengkritisi
dan membuat teks sesuai dengan ketertarikan kultural dan masyarakatnya.
10
Hal ini juga melibatkan sebuah
pemahaman akan bagaimana teks dan wacana dapat dikonstruksi, didekonstruksi dan
direkonstruksi untuk memrepresentasikan, menguji, dan mengubah hubungan
material, sosial dan semiotik. Bentuk-bentuk literasi kritis telah mengikuti
berbagai landasan teori perkembangan (feminisme, teori ras kritis, studi kultur
postmodern, poskolonial, linguistik kritis). Perkembangan ini merupakan sebuah
respon terhadap berbagai pergeseran sosial yang terjadi di masyarakat. Akan
tetapi, satu hal yang perlu dicatat adalah fokus yang telah berubah di mana
analisis kritis kini tidak hanya dilakukan terhadap teks dan genre tradisional
tetapi juga terhadap teks media, budaya populer, pekerjaan dan konsumsi
sehari-hari. Kemampuan literasi kini sedang berada dalam periode transisi,
dengan munculnya teknologi, berbagai mode informasi dan media yang memberikan
tantangan besar terhadap tradisi lisan dan cetak di sekolah dan kehidupan
sehari-hari. Yang terjadi adalah pengusaan pluralisasi literasi atau multiple
literasi. Dalam transisi ini, literasi kritis merupakan tingkat terdalam dari
keaksaraan. Hal ini merupakan sebuah proses dimana analisis dan interaksi
dengan teks terjadi ketika seseorang menantang keberadaan teks tersebut dengan
cara mempertanyakan tujuan, suara, dan biasnya. Dengan demikian literasi kritis
dapat dimaknai sebagai proses berpikir untuk melakukan refleksi dan kontradiksi
dari informasi informasi yang diperoleh seseorang.
Model AT :
-
MODEL TEKNOMETRIK (UN-ESCAP, 1989)
-
MODEL AUDIT TEKNOLOGI (GRACIA-ARREOLA)
-
MODEL AUDIT TEKNOLOGI (SELADA & VELOSO)
11
DAFTAR PUSTAKA
makasih infonya
BalasHapus