Kimia Lingkungan
PENCEMARAN TANAH
YANG DIAKIBATKAN OLEH SAMPAH ORGANIK
Oleh: Nelsy Mariza Syahyuda
Jurusan Teknik Lingkungan
Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang
Email: nelsymariza@gmail.com
Abstrak
Pesatnya perkembangan teknologi di era
globalisasi tampaknya telah menjadi salah satu faktor utama penyebab perubahan
tingkah laku manusia. Pergeseran pola hidup dari pola hidup tradisional menjadi
pola hidup modern sedikit banyak telah mempengaruhi kestabilan lingkungan
hingga menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Dikehidupan tentu saja
banyak ditemui pencemaran tanah, air dan udara semuanya tergolong pencemaran
lingkungan. Salah satu contohnya yaitu membuang sampah sembarangan sehingga
menyebabkan terjadinya pencemaran. Kurangnya kesadaran dalam menjaga lingkungan
adalah salah satu penyebabnya. Oleh karena itu perlunya penyuluhan kepada
masyarakat dalam menjaga lingkungan serta peran pemerintah yang juga sangat
penting dalam menanggapi pencemaran. Tanggapan dan kesadaran kita sangat
penting dalam menjaga lingkungan. Pencemaran tanah adalah salah satu pencemaran
yang disebabkan oleh sampah baik itu sampah organik maupun anorganik.
Diharapkan dengan adanya penyuluhan tersebut dapat menimbulkan kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dampak pencemaran dapat dikurangi.
Kata kunci : Pencemaran Tanah, Sampah Organik,
Sampah Anorganik
Abstrack
The
rapid development of technology in the era of globalization seems to have
become one of the main factors causing changes in human behavior. Shifting
patterns of life of traditional lifestyle becomes more or less modern lifestyle
has affected the stability of the environment to cause environmental pollution.
In the life course the ubiquitous contamination of soil, water and air are all
classified as environmental pollution. One example is to throw carelessly
causing pollution. Lack of awareness in protecting the environment is one of
the causes. Hance the need for outreach to the community in protecting the
environment and the role of government that is also very important in
responding to pollution. Responses and our consciousness is very important in
protecting the environment. Soil pollution is one of the pollution caused by
garbage, both organic and anorganic garbage. Hopefully with the extension can
lead to public awareness in protecting the environment and are able to apply it
in everyday life, so that the impact of pollution can be reduced.
Keyword : Soil
Pollution, Organic Waste, Inorganic Waste
1.
Pendahuluan
Pada saat ini kesadaran akan lingkungan yang
bersih dan nyaman sudah semakin meningkat. Masalah pencemaran sudah menarik
banyak kalangan, mulai masyarakat lapisan bawah sampai pejabat tinggi
pemerintah. manusia selalu mencemari lingkungan khususnya lingkungan tanah.
Manusia terus-menerus mengeksploitasi alam tanpa memperhatikan keseimbangan
alam dan dampak buruk yang mungkin terjadi. Perlu adanya pemahaman dan latar
belakang yang cukup mengenai kimia lingkungan dan bagaimana menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pemahaman yang cukup,
diharapkan masyarakat dapat menghindari tindakan-tindakan yang memicu
terjadinya pencemaran lingkungan. Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air
atau udara, baik yang disengaja maupun yang tida
disengaja. Pencemaran juga dapat dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara oleh kegiatan manusia
dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran terhadap lingkungan
dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran
yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam
berat. Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin
penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan
kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang
terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya
lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi
bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah
disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal tersebut tentunya sangat berpengaruh
terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi kotor dan sampah yang
membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian hari. Walaupun terbukti sampah
itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik, tetapi ada sisi
manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat,
sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini
tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat untuk mengelolanya. Sebelum
kita mengkaji lebih jauh tentang pencemaran tanah yang diakibatkan oleh sampah
organik. Alangkah baiknya kita mengetahui tentang pencemaran tanah serta
macam-macam sampah. Sebelum mengetahi pencemaran tanah dan macam-macam sampah
alangkah baiknya kita mengatahui pengertian pencemaran tanah dan sampah.
2.
Tinjauan
Pustaka
Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air
atau udara, baik yang disengaja maupun yang tida
disengaja. Pencemaran juga dapat dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara oleh kegiatan manusia
dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran terhadap lingkungan
dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran
yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia termasuk logam
berat. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan,
yang salah satu contohnya adalah sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada
konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia
didefinisikan konsep lingkungan
maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Pencemaran dapat timbul
sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung
meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan
manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut
tidak dapat dihindari, namun yang dapat kita lakukan adalah mengurangi
pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.
Pencemaran tanah
adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan
tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau
bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya
air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Menurut
Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah
untuk produksi bio massa: Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa
lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik
serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di
sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan
hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi
sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu,
sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat
mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya
pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Sampah merupakan material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan
manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya
produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada setiap fase materi:
padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan
terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi. Sampah merupakan material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan
oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Sumber bahan pencemar tanah antara lain :
1.
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat
dengan pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan
sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai
contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi
bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran
pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya
tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah
tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah
pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang
dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
2.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber
bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang
berasal dari:
a.
Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b.
Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
c.
Limbah industri.
d.
Limbah reaktor atom/PLTN.
Komponen bahan pencemar
tanah antara lain :
a) Senyawa
organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti
sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b) Senyawa
organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c) Pencemar
Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan
NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan
hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan
tanah/ tanaman.
d) Pencemar
berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah?industri seperti Hg, Zn,
Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e)
Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN,
reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat
radioaktif.
Jenis-jenis
sampah bedasarkan sifatnya antara lain :
1.
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
2.
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak
mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik
mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat
dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas,
baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Sampah Organik adalah barang yang dianggap sudah tidak
terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai
kalau dikelola dengan prosedur yang benar. Organik adalah proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita
punya untuk menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan, sebutlah molekul organik, dan planet-planet sejenis, ada juga di suatu tempat di jagad raya? sekali lagi beberapa penemuan baru
memberikan rasa optimis yang cukup penting. Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak
berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses
pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar
sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah
organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya
sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan
sisanya anorganik.
Sampah
organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah
organik sendiri dibagi menjadi :
- Sampah organik basah. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
- Sampah organik kering. Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan
baik misalnya di lahan kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan
akan menyebabkan lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah
organik dan mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini
terjadi maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi
atau larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi
menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya. Lahan
yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang sangat
buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat
terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah
lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan
sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan
menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari
kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan tidak dilengkapi dengan
penutup yang memadai. Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan
pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut.
Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk
pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA umumnya
didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik,
aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan.
Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang
melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.
Pada studi kasus di
Perumahan Parupuk Raya Tabing dengan msyarakatnya yang membuang sampah
semabarangan tanpa memisahkannnya. Sehingga membuata daerah tersebut cukup
tercemar dengan sampah yang di tumpuk tanpa membawanya ke TPA. Sampah tersebut
bertumpuk menyebabkan terjadinya pencemaran. Sampah yang tertutup tersebut
terdiri dari sampah organik dan anorganik. Pada laokasi perumahan sampah
tersebut menyebabkan bau. Sampah yang tertupuk tanpa ada pengolahan dan
pembuangan ke TPA jika hujan sampah tersebut terkena air hujan dan air dari
sampah tersebut merebes kedalam tanah. Jika sering terkena air hujan sampah
tersebut menyebabkan bau yang sangat menyengat sehingga mengganggu lingkungan
sekitar. Lokasi Perumahan Parupuk Raya
Tabing tersebut terlihat kotor dengan penumpukan sampah dilokasi-lokasi yang
sangat tidak sesuai dan lalu menumpuknya tanpa memisahakan sampah tersebut.
Tentu saja sangat berdampak buruk bagi lingkungan disekitar perumahan dan juga
masyarakat yang tinggal disana. Sangat disayangkan kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungan disekitar perumahan tersebut membuat
lingkungan disekitar perumahan tersebut menjadi terlihat tidak asri lagi. Pencemaran tanah juga dapat
memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal
dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang
rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme
endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan
dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat
memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah
tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida
atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Sampah organik merupakan
barang yang sudah dibuang atau tidak dipakai oleh pemiliknya, namun jika
dikelola dengan baik masih bisa memiliki nilai guna yang tinggi. Sebagian orang
memang tidak membutuhkan sampah-sampah seperti ini, karena mereka menganggap
yang namanya sampah memang tidak layak lagi untuk dipergunakan. Namun pendapat
untuk orang-orang yang kreatif berbeda, selama sampah tersebut masih bisa
diolah kembali pastinya akan menghasilkan nilai yang tinggi tergantung
bagaimana cara pengolahannya. Sampah seperti ini sifatnya bisa terurai dan akan
mengalami pelapukan namun tidak berbau. Berbeda dengan sampah Anorganik, sampah
ini sifatnya susah diuraikan, bisanya sampah ini berasal dari sumber daya alam
seperti mineral dan minyak bumi.
Menurut Hadiwiyoto (1983) jika ditinjau dari
segi keseimbangan lingkungan, kesehatan, keamanan dan pencemaran, apabila
sampah tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan-gangguan
antara lain sebagai berikut:
- Sampah dapat menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-gas yang terjadi dan rombakan sampah bau yang tidak sedap, daerah becek dan kadang-kadang berlumpur terutama apabila musimpenghujan datang.
- Sampah yang bertumpuk-tumpuk dapat menimbulkan kondisi dari segi fisik dan kimia yang tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat mengganggu kehidupan dilingkungan sekitarnya.
- Disekitar daerah pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen. Keadaan ini disebabkan karena selama proses peromabakan sampah menjadi senyawa-senyawa sederhana diperlukan oksigen yang diambil dari udara disekitarnya. Karena kekurangan oksigen dapat menyebankan kehiidupan flora dan fauna menjadi terdesak.
- Gas-gas yang dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat membahayakan kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan ada mengeluarkan gas beracun.
- Dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang dapat ditularkan oleh lalat atau seranngga lainya, binatang-binatang seperrti tikus dan anjing.
- Secara estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang nyaman untuk dinikmati.
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua
tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan
ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak
dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya
kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan
dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik
secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
baru kita lakukan tindakan penanggulangan. Tindakan pencegahan dan tindakan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai
cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara
lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya
adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya
mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
a) Sampah
organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan
terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi
terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka
penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
b) Sampah
senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan
pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara
daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
c) Pengolahan
terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah,
sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses
pemurnian.
d) Sampah
zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki
dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke
tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni
atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
e) Penggunaan
pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan
dan tidak sampai berlebihan.
f) Usahakan
membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
Apabila
pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara
tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar
tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang
bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah
tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta
tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat
dilakukan antara lain dengan cara:
a) Sampah-sampah
organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu
kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur
ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan
anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau
kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas
kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara
pendaur ulang sampah.
b) Bekas
bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,
berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur
dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan
penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di
tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke
dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
c) Hujan
asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka
tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
d) Dengan
melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah)
berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan
pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah
disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita
mensyukuri anugerah-Nya.
a) Sisa
makanan yang bisa didaur ulang menjadi kompos.
b) Kotoran
hewan, bisa juga dimanfaatkan terutama kotoran sapi. jika berada di tangan
kreatif, kotoran sapi ini bisa dijadikan sebagai biogas alam.
c) Sampah
kayu, bagi sebagian orang sampah kayu ini hanyalah barang yang tidak berguna,
namun berbeda bila di tangan yang kreatif, sampah ini merupakan sumber energi
yang terbarukan sehingga pemanfaatannya bisa beraneka ragam.
d) Daun,
mungkin sebagian orang menganggap daun merupakan sampah yang hanya mengotori
lingkungan. Namun siapa sangka jika dibiarkan daun tersebut bisa menjadi bahan
utama pembuatan kompos.
Sebenarnya jika kita mengetahui pengertian
dari sampah organik dan tahu barang apa saja yang termasuk ke dalamnya,
pastinya kita akan bisa memanfaatkannya dengan baik agar tidak terbuang begitu
saja.
3. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat di
simpulkan bahwa pencemaran tanah yang diakibatkan oleh sampah organik
dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat sendiri dalam menjaga lingkungan
sehingga sampah tersebut dibuang sembarangan. Apalagi jika hujan turun tumpukan
sampah organic yang terkena air hujan merembes kedalam tanah sehingga
menyebabkan pencemaran tanah. Kesadaran dalam menjaga lingkungan dan tidak
membuang sampah semabarangan tentu saja sangat berpengaruh penting terhadap
lingkungan apalagi terhadap pencemaran tanah. Dipermukiman penduduk yang padat
tak seharusnya membuang sampah semabarang. Dengan memisahkan sampah organik
dengan sampah anorganik itu akan lebih baik sehingga tidak menimbulkan
pencemaran. Timbulan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/
mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estika. Timbulan sampah juga
menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu,
timbunan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat
mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan
terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.
Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada
permukaan tanah menjadi racun.Tindakan penanggulangan pada prinsipnya
mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang
menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang
bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Tindakan pencegahan dan tindakan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai
cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Jadi sampah
tersebut dapat dimamfaatkan lagi sehingga tidak menimbulkan pencemaran. Baik
itu pencemaran air, udara maupun pencemaran tanah. Maka dari itu perlunya
kesadaran diri sendiri dalam menjaga lingkungan sehingga dapat mengurangi
terjadinya pencemaran.
Daftar Pustaka
Syarifudin.
2013. “Pencemaran Lingkungan”. Jurnal
Ilmiah Pencemaran Lingkungan, (Online),
(http://syarifudin.blogspot.com ,
diakses 20 Desember 2014).
Lutfi,
Achmad. 2009. “Cara Pencegahan dan Penanggulangan Bahan Pencemar Tanah”. Artikel Pencegahan dan Penanggulangan Pencemar Tanah,
(Online), (http://www.chem-is- try.org , diakses 20 Desember 2014).
Pangestu,
Ramadani. 2011. “Pencemaran Tanah Akibat Sampah Rumah Tangga”. Artikel Pencemaran Tanah, (Online), (http://ramadanipangestu.blogspot.com , diakses 20 Desember
2014).
Yuesbi.
2005. “Pencemaran Tanah”. Artikel
Pencemaran Tanah, (Online), (http://idkf.bogor.net , diakses 20 Desember 2014).
Google.
2014. “Sampah Organik”. Sampah Organik,
(Online), (http://id.wikipedia.org , diakses, 20 Desember 2014).
Google.
2014. “Sampah Organik dan Contohnya”. Artikel
Sampah Organik dan Contohnya, (Online), (http://sampahorganik.blogspot.com ,
diakses 20 Desember 2014).
Himka.2014.
“Pencemaran Sampah”. Makalah Pencemaran
Sampah, (Online), (https://himka1polban.wordpress.com ,
diakses 20 Desember 2014).
Komentar
Posting Komentar